Sabtu 23 Agustus 2025, Itera Press menerima kunjungan daring dari Adzkia Press yang merupakan penerbit buku Universitas Adzkia, Kota Padang, Sumatera Barat. Kunjungan Benchmarking secara Daring ke Itera Press terkait Strategi Memulai dan Mengelola Penerbitan Buku di Lingkungan Universitas yang Progressive tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas dan kapabilitas dalam mengelola penerbitan buku. Dalam kunjungan itu, Fahma Furqani, S.T., M.T., pemimpin redaksi Adzkia Press, bersama tim disambut oleh perwakilan dari Itera Press, yaitu Harits Setyawan dan Doni Alfaruqy. Pada saat sesi pemaparan materi, Harits Setyawan menyampaikan pengalaman-pengalaman yang telah dilalui Itera Press. Di antaranya yaitu proses editorial & produksi buku, pengelolaan ISBN, KDT, & legalitas penerbitan, strategi promosi & distribusi publikasi, serta model kolaborasi dengan penulis & mitra percetakan. Selama ini, Itera Press menerbitkan 3 jenis ISBN untuk mendorong peningkatan Sinta Score penulis. Itera Press juga rutin mengadakan seminar & pelatihan, mempublikasikan berita melalui Humas Itera, dan melakukan kerjasama dengan program studi dan unit-unit terkait. Menurut Fahma Furqani, S.T., M.T. dan rekan-rekan Adzkia Press, Itera Press merupakan penerbit kampus yang berhasil menorehkan berbagai prestasi walaupun dengan usia yang masing tergolong muda. Harits Setyawan dan Doni Alfaruqy mengucapkan terima kasih atas kunjungan dari Adzkia Press. “Sebuah kehormatan menerima kunjungan dari Adzkia Press. Semoga Itera Press dan Adzkia Press terus berkembang menjadi penerbit buku ternama di Indonesia”, tutur Harits Setyawan.
Rupanya ini bukan kali pertama Itera Press menerima kunjungan dari penerbit-penerbit lain. Sebelumnya Itera Press pernah menerima kunjungan dari ITK Press yang merupakan penerbit dari kampus Institut Teknologi Kalimantan dan IPB Press yang merupakan penerbit dari kampus Institut Pertanian Bogor. Itera Press juga pernah menerima kunjungan dari The Library of Congress Jakarta yang merupakan kantor luar negeri Perpustakaan Kongres Amerika Serikat di Indonesia. Selain itu, Alumni Magister Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Lampung juga pernah mengundang tim Itera Press, Harits Setyawan dan Doni Alfaruqy, untuk menjadi narasumber dalam seminar yang mereka selenggarakan. Kunjungan demi kunjungan yang diterima, menunjukan bahwa sebagai penerbit buku, Itera Press adalah penerbit yang diperhitungkan oleh penerbit-penerbit lain dan menjadi tolak ukur sebuah penerbit buku yang berhasil. Harits Setyawan, salah satu pendiri sekaligus pimred pertama Itera Press mengucapkan rasa syukur atas pencapaian tersebut, serta menyampaikan terima kasih tak terhingga kepada penulis-penulis yang telah menerbitkan buku-buku di Itera Press, civitas akademika Itera, program studi, dan unit-unit terkait di kampus Institut Teknologi Sumatera yang selama ini mendukung Itera Press untuk terus tumbuh berkembang. “Itera Press sampai pada titik ini berkat dukungan dari berbagai pihak sehingga pencapaian ini adalah keberhasilan kita bersama”, tuturnya.
Institut Teknologi Sumatera Press atau yang lebih dikenal dengan nama Itera Press menerima sertifikat keanggotaan IKAPI yang berlaku hingga 31 Maret 2027. Sertifikat tersebut merupakan pengganti dari sertifikat keanggotaan sebelumnya yang sudah habis masa berlakunya pada 31 Maret 2025. Sebagaimana kita ketahui, keanggotaan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) atau Afiliasi Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia (APPTI) merupakan persyaratan yang harus dimiliki penerbit agar dapat membantu dosen dalam menerbitkan buku-buku hibah. Itera Press berkomitmen penuh untuk memfasilitasi publikasi buku karya civitas akademika Institut Teknologi Sumatera dan masyarakat pada umumnya. Hingga kini, Itera Press telah berhasil menerbitkan 416 buku ber-ISBN. Buku-buku tersebut tidak hanya karya civitas akademika Itera tetapi juga penulis-penulis lain di seluruh Indonesia. Lebih lanjut lagi, Itera Press mengajukan 3 jenis ISBN sekaligus, yaitu ISBN cetak dan ISBN elektronik yang terdiri dari format PDF & ePUB. Dengan demikian, dosen-dosen yang menerbitkan buku di Itera Press dapat meningkatkan skor Science and Technology Index (Sinta) hingga 3x lipat.
Rabu 12 Maret 2025, Institut Teknologi Sumatera Press berhasil menerbitkan 402 buku ber-ISBN di usia 4 tahun 4 bulan. Rupanya sejak lama, penerbit ini telah secara konsisten terus meningkatkan publikasinya. Pada tanggal 27 Oktober 2022, Itera Press berhasil menerbitkan lebih dari 100 buku ber-ISBN. Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2023, Itera Press berhasil menerbitkan lebih dari 200 buku ber-ISBN. Kemudian pada tanggal 17 Juni 2024, Itera Press berhasil menerbitkan lebih dari 300 buku ber-ISBN. Lalu kini, Itera Press berhasil menerbitkan lebih dari 400 buku ber-ISBN. Di balik kesuksesan-kesuksesan tersebut, ternyata jalan yang dilalui oleh penerbit ini tidaklah mulus. Namun, berkat tim yang solid mulai dari mendirikan sampai menjalankan Itera Press hingga saat ini dan dukungan dari civitas akademika Itera, rintangan demi rintangan pun dapat diatasi.
Harits Setyawan, salah satu pendiri sekaligus pimred pertama Itera Press, mengisahkan rintangan-rintangan yang pernah dilalui oleh penerbit ini. Mendapatkan buku untuk diterbitkan oleh penerbit baru sangatlah sulit. Sementara itu, Itera Press harus segera terdaftar sebagai anggota IKAPI agar menjadi penerbit yang dapat memfasilitasi buku-buku hibah di tahun 2021 dan penerbit yang tidak aktif menerbitkan buku akan dibekukan oleh Perpusnas RI. “Oleh sebab itu, kami menulis buku untuk Itera Press agar penerbit ini tetap hidup”, tegas Harits. 3 buku pertama Itera Press ditulis sebagai syarat untuk mendaftar IKAPI. Lalu, buku-buku berikutnya ditulis agar Itera Press tetap menerbitkan buku dan tidak dibekukan oleh Perpusnas RI. Bisa ditelusuri jejak digitalnya, buku-buku yang diterbitkan oleh Itera Press didominasi oleh karya tim Itera Press di tahun-tahun awal penerbit ini berdiri tetapi kini, sudah tidak lagi. Buku-buku karya tim Itera Press saat ini bisa dihitung dengan jari.
Di usia 4.3 tahun, Itera Press telah menerbitkan 402 buku ber-ISBN. Rata-rata, Itera Press menerbitkan 93 buku ber-ISBN per tahun. Jumlah tersebut naik dari tahun sebelumnya, yaitu 86 buku per tahun dan tidak termasuk buku-buku yang tidak diberi ISBN oleh Perpusnas RI. Di tahun ini dari Januari hingga Maret 2025, Itera Press telah mengirim 24 buku ke Perpusnas RI untuk permohonan ISBN. Buku-buku tersebut didominasi oleh karya civitas akademika Institut Teknologi Sumatera. “Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan civitas akademika Itera yang telah menerbitkan buku di Itera Press. Civitas akademika Itera menerbitkan buku di Itera Press adalah wujud cinta kepada kampus Institut Teknologi Sumatera. Jika bukan kita civitas akademika Itera, siapa lagi yang akan membangun dan membesarkan rumah kita”, tutur Harits Setyawan yang saat ini juga bertugas sebagai koordinator permohonan ISBN dan SSKCKR Itera Press.
Doni Alfaruqy, Harits Setyawan, Nina Kania Dewi, Tefur Nur Rohman, dan M. Alvien Ghifari
Senin 20 Januari 2025, Itera Press menerima kunjungan dari Library of Congress, perpustakaan terbesar di dunia. Pertemuan diadakan di ruang rapat Perpustakaan Institut Teknologi Sumatera. Nina Kania Dewi, Acquisitions Specialist of Southeast Asia Regional Office, menyampaikan ketertarikan pada buku-buku yang diterbitkan oleh Itera Press dan berharap Library of Congress dapat membeli buku-buku tersebut. Perkembangan yang pesat, buku-buku yang khas, dan prestasi-prestasi yang diraih oleh Itera Press selama ini ternyata menarik Library of Congress untuk mengirim timnya ke penerbit yang baru berusia 4 tahun itu. Hingga saat ini, Itera Press telah berhasil menerbitkan 380 buku ber-ISBN. “Dengan jumlah rata-rata terbitan di atas 80 buku per tahun, Itera Press mengungguli penerbit-penerbit berskala nasional. Oleh sebab itu, Library of Congress sangat mendukung buku-buku yang diterbitkan oleh Itera Press memiliki saluran akses di tingkat global”, tuturnya.
Tim Itera Press & Library of Congress di Ruang Rapat Perpustakaan Institut Teknologi Sumatera
Mewakili Itera Press, Harits Setyawan, Doni Alfaruqy, dan Tefur Nur Rohman berterima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh Library of Congress. Usia muda bukan halangan bagi Itera Press untuk menarik perhatian dunia internasional. Hal itu semakin memotivasi tim Itera Press untuk terus mengembangkan diri. Pada kesempatan itu, tim Itera Press juga berbagi pengalaman tentang mengelola penerbitan buku di kampus. Penerbit memiliki alur penerbitan buku yang berbeda-beda. Di Itera Press, penulis mengirim buku melalui e-mail: [email protected]. Lalu, tim Itera Press akan mengirimkan permohonan ISBN buku tersebut ke Perpusnas RI. Terdapat dua jenis permohonan ISBN yang secara rutin diajukan oleh Itera Press, yaitu ISBN untuk buku dalam format PDF dan ISBN untuk buku dalam format ePUB. Sejalan, M. Alvien Ghifari, S.Si., M.Sc., Kepala Perpustakaan Institut Teknologi Sumatera sangat mendukung Perpustakaan kampus Institut Teknologi Sumatera memiliki koleksi buku Itera Press karena permintaan dari pembaca yang tinggi.
Harits Setyawan, Dosen dengan Rentetan Prestasi Terbanyak di Indonesia
Harits Setyawan merupakan sosok yang tak asing lagi, terutama bagi mereka yang menggunakan Google untuk mencari berita tentang prestasi-prestasi yang berhasil diukir oleh dosen Indonesia. Harits mengukir berbagai prestasi tidak hanya di tingkat internal kampus saja tetapi juga di tingkat nasional dan internasional. Hal itu membuat banyak media berita tertarik untuk mengangkat kisahnya sehingga dosen yang bertugas di program studi Desain Komunikasi Visual, Institut Teknologi Sumatera tersebut muncul di berbagai kata kunci pencarian gambar “Dosen Berprestasi” di Google. Beberapa di antaranya yaitu: Dosen Berprestasi Itera, Dosen Berprestasi Lampung, Dosen Berprestasi Sumatera, Dosen Berprestasi Indonesia, Dosen Berprestasi Nasional, Dosen Berprestasi Internasional, Dosen Berprestasi Asia, Dosen Berprestasi Dunia, Dosen Muda Berprestasi, Dosen dengan Segudang Prestasi, Dosen dengan Prestasi Terbanyak di Indonesia, dan banyak lagi lainnya.
Harits secara konsisten mengukir prestasi yang membuatnya menjadi salah satu dosen dengan prestasi terbanyak di Indonesia. Mengawali deretan prestasinya, Harits meraih penghargaan sebagai Akademisi Berkarya dalam ajang Adi Acarya Award 2020. Lalu di tahun 2021, ia meraih penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia – Dunia sebagai dosen yang berhasil melakukan penerbitan sebanyak 14 buku dalam kurun waktu 1 tahun. Di tahun 2022, bersama rekan-rekannya, ia berhasil membawa Itera Press menjadi penerbit penyumbang ISBN terbanyak di kabupaten Lampung Selatan. Turut mempopulerkan bahasa daerah dan bahasa Indonesia di kancah internasional tahun 2022, Harits menulis buku dalam 4 bahasa, yaitu Indonesian, Lampungnese, Kromo Javanese, Ngoko Javanese, dan Sundanese Numerals dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar agar buku-buku tersebut lebih mudah dipahami oleh penutur bahasa asing.
Harits Setyawan, Dosen dengan Rentetan Prestasi Terbanyak di Indonesia
Di tahun 2023, Harits meraih penghargaan dari Indonesia Book of Records dengan tercatat sebagai dosen yang diterima bekerja di 10 kampus negeri dan swasta di Indonesia. Tidak hanya itu, ia juga mengukir prestasi di tingkat Asia dengan keberhasilannya melakukan penerbitan sebanyak 61 buku dalm kurun waktu 1 tahun sehingga dianugerahi gelar Grandmaster Asia Book of Records. Disiplin dalam melaksanakan serah simpan karya, Harits Setyawan berhasil membawa Itera Press meraih penghargaan dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dalam ajang Pekan Penghargaan Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam Tahun 2023. Masih di tahun yang sama, Harits terpilih sebagai salah satu respondent The Times Higher Education World University Rankings dalam menilai dan merekomendasikan kampus-kampus yang ada di Indonesia. Sementara itu di tingkat internal kampus, Harits membawa Itera Press meraih penghargaan dalam Anugerah Humas Itera 2023 sebagai Pengelola Siaran Pers Terbaik Kedua se-Institut Teknologi Sumatera.
Mengawali tahun 2024, Harits Setyawan berhasil menjadi dosen dengan peringkat top 50 Sinta Score Overall se-Indonesia. Selanjutnya, program kolaborasi menulis yang digagasnya pada saat masih menjadi Pemimpin Redaksi Itera Press di tahun 2020 lalu juga akhirnya membuahkan hasil dengan keberhasilan program studi Desain Komunikasi Visual, Institut Teknologi Sumatera meraih peringkat 1 Sinta Score 3Yr dan Sinta Score Overall dari 120 program studi DKV se-Indonesia di tahun 2024. Hingga 31 Desember 2024, Harits tercatat telah melakukan penerbitan sebanyak 225 buku dan prosiding ber-ISBN dan berhasil meraih pengakuan dari Asosiasi Dosen Muda Indonesia (ADMI) sebagai dosen yang berhasil melakukan penerbitan buku ber-ISBN terbanyak di Indonesia. Kemudian di tingkat internal kampus, ia membawa Itera Press menyabet 2 penghargaan sekaligus dalam ajang Anugerah Humas Itera 2024 sebagai terbaik kedua pengelola siaran pers dan terbaik ketiga pengelola laman se-Institut Teknologi Sumatera.
Harits Setyawan, Dosen dengan Rentetan Prestasi Terbanyak di Indonesia
Selama 5 tahun berturut-turut, Harits berhasil mengukir berbagai prestasi di tingkat internal kampus, nasional, dan internasional. Atas dasar tersebut, Lembaga Prestasi Indonesia – Dunia menganugerahinya penghargaan sebagai Dosen Berprestasi dengan Rentetan Prestasi Terbanyak di Indonesia. Di balik berbagai prestasi tersebut, di mata mahasiswa-mahasiswinya, Harits Setyawan ternyata merupakan sosok dosen yang sederhana tetapi dikagumi. Tidak jarang, mahasiswa-mahasiswi menghubunginya untuk menanyakan mata kuliah apa saja yang ia ampu karena mereka ingin mengikutinya. Bahkan pernah ada mahasiswa-mahasiswi yang meminta agar ia kembali mengajar setelah resign dari suatu kampus karena tidak lagi memiliki cukup waktu dan tenaga. Dikenal pendiam tetapi seru dan humoris saat di kelas. Itu yang membuat mata kuliah yang diampunya selalu hidup dan berkesan bagi mahasiswa-mahasiswinya.
Berikut rentetan prestasi yang telah diukir oleh Harits Setyawan selama 5 tahun terakhir:
01. Akademisi Berkarya dalam Adi Acarya Award di tahun 2020
02. Dosen yang berhasil menerbitkan 14 buku dalam kurun waktu 1 tahun diberikan oleh LEPRID di tahun 2021
03. Dosen yang menulis dan menerbitkan buku dalam 4 bahasa di tahun 2022
04. Bersama tim berhasil membawa Itera Press menjadi penerbit penyumbang ISBN terbanyak di kabupaten Lampung Selatan di tahun 2022 (berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh tim Itera Press dengan menggunakan data yang tersedia di laman ISBN Perpusnas RI)
05. Hingga tahun 2022, bersama Itera Press terbitkan lebih dari 100 buku ber-ISBN gratis untuk penulis
06. Hingga tahun 2022, telah mengadakan seminar dan pelatihan gratis tentang penerbitan buku selama 2 tahun berturut-turut
07. Penghargaan dari Indonesia Book of Records di tahun 2023 dengan tercatat sebagai dosen yang diterima bekerja di 10 kampus di Indonesia
08. Penghargaan dari Asia Book of Records di tahun 2023 karena keberhasilan melakukan penerbitan sebanyak 61 buku dalam kurun waktu 1 tahun
09. Membawa Itera Press meraih penghargaan SSKCKR dari Perpusnas RI di tahun 2023
10. Bawa Itera Press raih penghargaan dari Anugerah Humas Itera di tahun 2023
11. Terpilih sebagai repondent The Times Higher Education World University Rankings
12. Hingga tahun 2023, bersama Itera Press terbitkan lebih dari 200 buku ber-ISBN gratis untuk penulis
13. Raih predikat penulis dan editor profesional sekaligus melalui jalur portofolio dari BNSP di tahun 2023
14. Peringkat 1 Sinta Score Overall se-Institut Teknologi Sumatera Tahun 2023
15. Hingga tahun 2023, telah mengadakan seminar dan pelatihan gratis tentang penerbitan buku selama 3 tahun berturut-turut
16. Penggagas program kolaborasi menulis dosen dan mahasiswa yang berhasil membawa DKV Itera meraih peringkat 1 Sinta Score 3Yr dan Sinta Score Overall dari 120 prodi DKV se-Indonesia di tahun 2024
17. Top 50 Scientists Sinta Score Overall se-Indonesia Tahun 2024
18. Berhasil melakukan penerbitan sebanyak 225 buku dan prosiding ber-ISBN
19. Di tahun 2024, meraih pengakuan dari Asosiasi Dosen Muda Indonesia (ADMI) sebagai dosen yang berhasil melakukan penerbitan buku terbanyak di Indonesia
20. Membawa Itera Press raih 2 penghargaan sekaligus dalam Anugerah Humas Itera tahun 2024
21. Hingga tahun 2024, telah mengadakan seminar dan pelatihan gratis tentang penerbitan buku selama 4 tahun berturut-turut
22. Hingga tahun 2024, bersama Itera Press terbitkan lebih dari 300 buku ber-ISBN gratis untuk penulis
23. Bersama tim berhasil membawa Itera Press menjadi penerbit penyumbang ISBN terbanyak di provinsi Lampung di tahun 2024 (berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh tim Itera Press dengan menggunakan data yang tersedia di laman ISBN Perpusnas RI)
24. Bersama tim berhasil membawa Itera Press menjadi top 3 penerbit perguruan tinggi negeri peraih ISBN terbanyak di Indonesia tahun 2024 (berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh tim Itera Press dengan menggunakan data yang tersedia di laman ISBN Perpusnas RI)
25. Bersama tim berhasil membawa Itera Press menjadi top 10 penerbit umum peraih ISBN terbanyak di Indonesia tahun 2024 (berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh tim Itera Press dengan menggunakan data yang tersedia di laman ISBN Perpusnas RI)
Harits Setyawan, dosen DKV Institut Teknologi Sumatera, meraih pengakuan dari Asosiasi Dosen Muda Indonesia (ADMI) sebagai dosen yang berhasil melakukan penerbitan buku ber-ISBN terbanyak se-Indonesia. Hingga hari ini, 8 Januari 2025, tercatat Harits telah melakukan penerbitan sebanyak 225 buku dan prosiding ber-ISBN.
Karya-karya dosen yang hingga kini memiliki pengalaman diterima bekerja di 11 kampus negeri dan swasta di Indonesia tersebut tidak hanya digunakan di kampus Institut Teknologi Sumatera tetapi kampus-kampus lain di mana ia pernah bekerja sebelumnya dan bahkan hingga kampus di luar pulau Sumatera. Selain buku-buku yang berkaitan dengan perkuliahan, Harits juga menulis buku-buku populer, seperti kumpulan kisah-kisah inspiratif, cerita bergambar, serta pantun dan puisi.
Dalam menulis, Harits tidak selalu sendiri. Justru ia sering menulis bersama-sama, baik dengan rekan-rekan dosen maupun mahasiswa-mahasiswi di kampus. Program kolaborasi menulis dosen dan mahasiswa yang digagasnya di tahun 2020 ketika ia masih menjadi Pemimpin Redaksi Itera Press terus dijalankan hingga saat ini dan perlahan membuahkan hasil. Salah satunya yaitu keberhasilan prodi DKV Itera meraih peringkat 1 Sinta Score 3Yr dan Overall dari 120 prodi Desain Komunikasi Visual se-Indonesia di tahun 2024.
Harits mengucapkan terima kasih kepada Institut Teknologi Sumatera Press yang telah membantu menerbitkan buku-buku karya civitas akademika Itera. Keberadaan Itera Press memungkinkan civitas akademika Institut Teknologi Sumatera menerbitkan buku sebanyak apapun tanpa terbebani oleh biaya sehingga rekor sebagai dosen yang berhasil melakukan penerbitan buku ber-ISBN terbanyak se-Indonesia itu pun dapat diraih.
Senin 16 Desember 2024, Perpusnas RI melaksanakan sosialisasi aplikasi baru layanan ISBN dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan. Dalam sosialisasi tersebut dijelaskan bahwa Perpusnas RI akan melakukan migrasi data ke aplikasi yang baru. Oleh sebab itu, penerbit buku di seluruh Indonesia tidak dapat mengajukan permohonan ISBN baru hingga awal tahun 2025. Meskipun demikian, buku-buku yang sudah masuk ke dalam pengajuan ISBN dan mengalami revisi dapat diperbaiki hingga tanggal 28 Desember 2024.
Mewakili Institut Teknologi Sumatera Press, Harits Setyawan koordinator Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam (SSKCKR) Itera Press dan Doni Alfaruqy reviewer buku Itera Press menghadiri acara tersebut. Dalam sosialisasi yang berlangsung pukul 08.30-11.30 itu dijelaskan cara menggunakan aplikasi baru layanan ISBN. Selain itu, fitur-fitur baru yang sebelumnya tidak ada di aplikasi layanan ISBN yang lama juga dikenalkan kepada peserta. “Kami sangat terbantu dengan adanya sosialisasi tersebut dan semoga aplikasi yang baru dapat memperlancar permohonan ISBN”, tutur Harits.
Harits Setyawan & Doni Alfaruqy dalam ajang Anugerah Humas Itera 2024
Selasa 26 November 2024, kampus Institut Teknologi Sumatera menyelenggarakan ajang Anugerah Humas Itera (AHI) 2024 dalam rangka mengapresiasi fakultas, unit, lembaga, program studi, civitas akademika, dan media partner yang berprestasi dalam mewujudkan sinergi untuk kampus bermartabat. Acara yang berlangsung di Aula Gedung Kuliah Umum (GKU) 2 tersebut mengangkat kategori pengelola laman terbaik, siaran pers terbaik, media sosial terbaik, kerja sama terbaik, insan humas terfavorit, dan media partner terbaik. Itera Press berhasil menyabet 2 penghargaan sekaligus, yaitu sebagai Terbaik 2 (Silver Winner) untuk kategori Siaran Pers dan Terbaik 3 (Bronze Winner) untuk kategori Pengelola Laman. Mewakili tim Itera Press, Harits Setyawan, Koordinator ISBN dan Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam (SSKCKR) Itera Press dan Doni Alfaruqy, Reviewer Buku Itera Press, menerima penghargaan tersebut. Rupanya, ini bukan kali pertama Itera Press meraih penghargaan di Ajang Anugerah Humas Itera. Pada tahun sebelumnya, Itera Press juga berhasil menyabet penghargaan sebagai Terbaik 2 (Silver Winner) untuk kategori Siaran Pers. Dengan demikian, Itera Press sudah 2 tahun berturut-turut sukses menjadi juara bertahan.
Dibantu oleh Doni Alfaruqy, Harits Setyawan mengelola website dan menulis berita-berita tentang Itera Press. Meskipun kedua dosen tersebut tidak memiliki latar belakang pendidikan Sistem Informasi, mereka dengan tekun belajar hingga akhirnya berhasil mengukir berbagai prestasi. “Selama bertugas di Itera Press, kami belajar banyak hal seperti mengelola website, menulis berita, mendesain cover, melayout buku, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan publikasi buku. Prestasi-prestasi yang berhasil diraih oleh Itera Press bukan karena bakat atau latar belakang pendidikan tetapi karena kemauan, kerja keras, dan dedikasi yang tinggi dari tim Itera Press. Kami berkomitmen untuk turut berkontribusi dalam membawa Institut Teknologi Sumatera menuju puncak kejayaan. Prestasi-prestasi yang berhasil diraih oleh Itera Press di tingkat kampus, nasional, dan internasional merupakan bukti keseriusan kami dalam mewujudkan komitmen tersebut”, tutur Harits. Mewakili seluruh tim Itera Press, kedua dosen tersebut mengucapkan terima kasih kepada Humas Itera yang telah mengapresiasi fakultas, unit, lembaga, program studi, dan civitas akademika berprestasi di Institut Teknologi Sumatera. Anugerah Humas Itera merupakan ajang yang sangat penting untuk terus diselenggarakan karena memupuk sikap mental positif yang diperlukan untuk mencapai Itera dan Indonesia emas.